Jumat, 13 Desember 2013

Satu Kata RINDU

Diposting oleh Raissa Indah Hanjani di 18.06 1 komentar

Terkadang aku merindukan apa yang dinamakan rindu. Seperti apa rasanya, aku sudah lupa. Aku menghabiskan diriku untuk melupakan apa yang namanya rindu. Aku berhenti mengharapkan apa yang disebut rindu. Aku lelah dengan yang namanya rindu. Aku mengubur rasa rindu hingga kedasar tempat yang tak ingin aku rengkuh kembali. Hingga akhirnya perlahan dia datang. Membuat aku harus menerima kembali apa yang namanya rindu.

Ku lihat seorang laki-laki duduk diatas sepeda motornya, sesekali dia melirik jam ditanganya. Aku perhatikan dari jauh, dia cukup berubah, aku mencoba mengingat seperti apa dia dulu, dia yang dulu masih mengenakan seragam putih biru, terlihat samar-samar karena memang dulu kita tak begitu akrab walaupun satu kelas. Perlahan ku hampiri dia, dia nampak kaget namun setelah itu dia tersenyum pada ku. Tampak brewok tipis menghias bibirnya, aku pun membalas senyumannya dan tanpa ku sadari itulah awal aku terjebak rindu.

Aku bersandar di tepi jendela, tercium aroma tanah yang ditinggalkan sang hujan kepada bumi, Terlihat guratan pelangi di sisi langitnya, pelangi itu seperti kamu, indah namun tak nyata. Ya! kamu tak cukup nyata bagiku. Mengenalmu membuatku berjalan tanpa ujung, tanpa akhir, tanpa tujuan. Mengenalmu membuatku meraba-raba dengan gelap. Ketika aku terbiasa dengan kehadiranmu, seketika juga kamu pergi. Kini aku harus kembali mengubur rasa rindu, bahkan lebih dalam dari sebelumnya dan aku yakin akan datang waktu dimana kamu yang begitu aku rindu akan menjadi biasa saja karena daun yang jatuh dikepalamu diam-diam kuberi nama rindu.


Sabtu, 08 Juni 2013

Rectoverso

Diposting oleh Raissa Indah Hanjani di 06.36 0 komentar
Di pantai ini kau tampak tak sendiri 
tak ada jejak ku di sisimu
namun saat kau rasa pasir yg kau pijak pergi
aku lah lautan memeluk pantai mu erat
aku lah langit beragam warna yang mengasihimu lewat beragam cara 
engkau hanya perlu merasakan
pesan ini akan tiba padamu entah dengan cara apa 
bahasa yang ku tahu kini adalah perasaan

Aku memandangimu tanpa perlu menatap
aku mendengarmu tanpa perlu alat
aku menemuimu tanpa perlu hadir 
aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa
rasakanlah isyarat yg sanggup kau rasa tanpa perlu kau sentuh
rasakanlah isyarat yg mampu kau tangkap tanpa perlu ku ucap

aku sampai di bagian bahwa aku jatuh cinta
namun orang itu hanya mampu ku gapai sebatas punggungnya saja
seseorang yg cuma sanggup aku hayati bayangannya dan tak akan pernah ku miliki keutuhannya
seseorang yang hadir bagaikan bintang jatuh 
yg lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar
seseorang yg hanya bisa ku kirimi isyarat sehalus udara, langit, awan atau hujan

nada dan puisi datang dan pergi menghampirimu
tiada yg mampu merengkuh arti dan isi hati
dan ku menyadari tanganku tak akan mampu meraihmu



 

Chacha Mari Cha Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare

welcome to chacha blog.