Jumat, 16 November 2012

Coretan Disudut Malam

Diposting oleh Raissa Indah Hanjani di 03.36 2 komentar

Aq duduk di sampingnya, di balkon ini terdengar nada dari petikan gitar yang ia mainkan. Dia memainkan salah satu lagu dari Sixpence None The Richer. Ku amati dirinya di bawah sinar bulan, kini aq tersadar dia sudah tak sama lagi, dia bukan lagi kekasih kecil ku, bukan lagi bocah laki-laki yang dengan innocent menyatakan cintanya dengan setangkai mawar, bukan lagi  bocah dengan seragam putih biru yang pertama mencium pipi ku hingga membuatku tersipu malu. Kini ia telah menjelma menjadi seorang pria dewasa yang mempunyai pemikiran dan ideologi, seorang pria yang punya tekad dalam hidupnya dan yang pasti dia seorang pria yang tak akan pernah ku miliki. Telah ada seseorang yang setia mendampinginya, ada batas yang tak bisa aku lewati dan itu membuatku semakin sulit untuk menjangkaunya. 

"Maia..." Tiba-tiba dia menghentikan permainan gitarnya.
Aku tersadar dari lamunan q, "oh iyaa.."
"Kamu ngelamun ya?" Dia melihat ku tajam
"Gak kok sapa juga yang ngelamun"
"Pasti lagi terpana memandang wajahku yang ganteng ya..." Dia berkelakar dengan pede nya.
Aku tersenyum, ternyata ada satu yang tak pernah berubah dari dirinya. Ya, dia selalu bisa membuat ku tersenyum, ada di sampingnya membuatku merasa nyaman. Inilah yang dari dulu membuatku sulit melupakannya. Aku merindukanmu kekasih kecil ku, aku merindukan ketika di hatinya hanya ada aku, aku merindukan kamu 7 tahun yang lalu...


"Bintang polaris, sulitnya melupakanmu..."

 

Chacha Mari Cha Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare

welcome to chacha blog.