Tanggal 22 desember adalah hari
ibu, seketika ku ingat sosok wanita yang paling ku kagumi, wanita yang paling
baik hatinya, wanita yang paling ku sayang. Dan ku persembahkan sebuah kado
sederhana untuknya berupa coretan hatiku
untuknya, sebuah puisi...
"Untuk mu Ibu ku"
Ibu...
Di kala resah menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka meruntuhkan keteguhanku
Kau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah
Kau tetap ada di sana…
Kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
Memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku,
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka meruntuhkan keteguhanku
Kau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah
Kau tetap ada di sana…
Kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
Memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku,
Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
Rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diriku
Meluluhkan semua kelelahan dan kesakitanku
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
Rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diriku
Meluluhkan semua kelelahan dan kesakitanku
Tak sadar terkadang ku melukaimu
Namun kelembutanmu menembus kalbuku
Namun kelembutanmu menembus kalbuku
Tak sadar terkadang ku menyakitimu
Namun Kau tetap labuhkan hatimu untukku
Kini...
Kini...
Tak kan ku biarkan airmata mu menetes sedikitpun
Tak kan ku biarkan hatimu terluka
Tak ku biarkan batin mu bersedih
Karena aku mencintaimu lebih dari
siapapun
Ibu ku...
My Mom... |